Profesi Pelacur Lebih Baik
Daripada
Pelacur Profesi
Dalam kehidupan saat ini banyak
hal ditemukan dari apa yang kita lihat mulai dari yang baik sampai tidak baik.
Sepertinya hidup ini memang banyak hal. Ada hitam dan ada putih, namun
terkadang hitam itu kita lihat putih dan putih itu kita lihat hitam. Sayangnya
hal itu sangat untuk kita mengerti karena memang posisi antara hitam dan putih
itu tergantung pada paradigma dan pola pikir kita masing-masing. Nah, kali ini
penulis akan bercerita tentang Profesi
Pelacur yang lebih baik daripada Pelacur Profesi.
Profesi
pelacur atau yang lebih tepatnya sebagai pekerjaan pelacur ialah orang yang
hidup dalam kesulitan. Mereka hanyalah sekelompok orang-orang yang dianggap
hina dan najis. Bahkan terkadang orang akan menganggapnya sebagai orang yang
menganggu ketenangan hidup. Inilah adalah paradigma masyarakat yang banyak
karena pekerjaan sebagai pelacur sangat banyak bukan karena pilihan mereka
sebagai pelacur hanya saja banyak dari antara mereka menjadi pelacur karena
memang susah untuk mengubah hidup mereka dari segi pendidikan dan bahkan dari
segi ekonomi dalam hal ini pekerjaan pelacur dianggap lebih cepat menghasilkan
uang. Namun sekali lagi bahwa banyak dari mereka yang sangat menyesal dengan
keadaan mereka sendiri apalagi sama anak-anaknya. Ini adalah pekerjaan hitam.
Mereka butuh uang uang untuk menjalani hidupnya. Memang pekerjaan pelacuran
yang lebih halus sebagai tunasusila dilarang di negara ini. Sebab pekerjaan ini
tidaklah baik secara agama dan norma yang hidup dimasyarakat. Dan negara telah
banyak berbuat dalam mengurangi pekerjaan ini secara terus menerus. Mulai dari
pemberian pelatihan, pekerjaan baru, dan memberikan suntikan-suntikan yang
mampu menunjang kemampuan ekonomisnya. Memang kehidupan pekerjaan tunasusila
itu hitam dan dapat kita mengubahnya. Hanya perlu waktu, mental, dan semangat
hidup dalam berjuang karena pekerjaan sebagai pelacur sangat jelas dapat kita
lihat dan yakin dapat kita ubah.
Sementara itu masih ada yang
namanya pelacur profesi. Ini adalah
hal yang ngeri dalam kehidupan saat ini. Pelacur profesi itu berbeda dengan
pekerjaan pelacur. Perbedaan ini sangat jelas. Ketika kita tadi berbicara soal
pekerjaan pelacur maka hal itu dapat kita lihat jelas bahwa pekerjaan itu
gelap, sementara pelacur profesi adalah orang yang melacurkan profesinya.
Melacur disini itu maksudnya dia memberikan harga diri dari pekerjaannya
sebatas pada mata uang. Coba lihat sekitarmu, seberapa banyak pekerjaan
disisimu. Nah coba perhatikan dengan seksama, apakah ada hal yang salah?
Umumnya kita dapat melihat banyak pungutan-pungutan liar dalam pengurusan
sesuatu hal yang secara administrasi. Ini seolah-olah telah menjadi kebiasaan
masyarakat banyak. Semua orang dinilai dengan uang tanpa memegang teguh prinsip
dari pekerjaannya. Ketika pekerjaan yang dia tekuni itu adalah pekerjaan yang
baik namun karena uang, kepentingan, dan kekuasaan dia rela mengubah pandangan
terhadap pekerjaan baik itu menjadi pekerjaan yang baik menjadi pekerjaan yang
seolah-olah putih tetapi hitam. Dia bersikap dimasyarakat umum sebagai orang yang
memiliki wibawa dengan status pekerjaannya. Hanya saja dia tidak memperlihatkan
wujud buruknya. Sehingga orang hanya baik-baik saja denga kehadirannya sebagai
orang yang busuk. Terkadang saya sebagai penulis berharap bahwa saya tidak akan
melacurkan pekerjaan saya pada apapun dan demikian juga dengan pembaca.
Realita kenyataan hidup yang
kedua yang dapat kita temui adalah dimana ketika hitam menguasai putih dan
putih tersingkirkan dengan hitam yang menodainya. Walaupun suatu hari nanti
kebenaran akan jelas antara hitam dan putih. Dan putih yang akan bersinar dari
hitam. Dimana dalam suatu pekerjaan seseorang
dalam team dan kelompoknya akan memiliki idealisme tersendiri. Dimana
pandangan dan pegangan teguh yang dimiliki seseorang itu akan berbeda. Mereka
menemui setiap masalah dan cobaan yang dialami dalam pekerjaan. Godaan terhadap
uang, kekuasaan, dan wanita. Sulit
untuk menolak hal itu karena memang keinginan dari daging sendiri. Berbicara
soal uang adalah penyebab banyaknya masalah timbul. Terkadang uang itu
bermanfaat ketika kita dapat mengendalikan dan menguasai keinginan dari diri
sendiri. Dan terkadang uang itu lebih menguasai manusia ketimbang manusia yang
menguasainya. Pernahkah kalian berpikir apa kebutuhan orang kaya? Makanan,
minuman, mobil, pesawat, kapal, atau apa? Jawaban yang paling tepat adalah
bahwa kebutuhan orang kaya adalah lebih kaya lagi. Kebutuhan ingin lebih kaya
dan yang lebih kaya ingin sangat kaya.
Memang pekerjaan itu sangat
identik dengan hasil yang ingin kita dapat misalnya dengan balasan seperti upah
tinggi. Semakin besar beban tanggung jawab maka semakin besar harusnya
pekerjaan. Bagaimana jika orang yang beban besar dengan upah kecil? Mungkin
akan ada tindakan tidak puas. Puas tidaknya seseorang akan apa yang diperoleh memang
harus tetap dia syukuri. Bekerja secara efektif dengan upah yang dianggap kecil
baginya adalah salah namun sebenarnya dirinya yang salah. Karena memang diri
kita sebagai manusia tak pernah akan ada kata puas dalam hidup ini. Suap,
melakukan tindakan maladministrasi, dan hal curang demi uang juga banyak
terjadi. Inilah yang disebut sebagai pelacur profesi. Profesi yang harusnya
demi kebaikan dan kepentingan banyak orang menjadi profesi yang menguntungkan
diri sendiri. Sungguh disayangkan kalo memang uang itu merusak citra baik kita
dan uang itu tak dapat membuat kita menjadi lebih baik. Terkadang hanya untuk
mendapatkan uang selalu maka sekelompok orang akan melindungi hal itu dari
orang-orang yang bersikap benar dengan memegang aturan dan idealismenya sendiri.
Dimana orang benar ini akan disingkirkan orang-orang yang bersekongkol.
Bagaimana orang berprestasi dan memegang teguh prinsip harus dipindah tugaskan
karena tidak ikut mengikuti arus sebagai pelacur profesi. Bagaimana orang benar
dan baik tersebut ditekan dalam bekerja dan selalu dicoba untuk disingkirkan.
Percobaan yang tidak akan berhenti sebelum memang kebenaran itu nyata nyata ada
dan keadilan itu ada. Permainan ini akan terus ada sebagai penyakit masyarakat
yang cinta pada uang melebihi rasa hormat dan mental yang kuat.
Jadi harusnya bagaimana kita
bekerja? Memang kita harus tetap memegang etika profesi masing-masing.
Setidaknya memuat hal sekurang-kurangnya:
1.
Tanggung jawab
2.
Keadilan
3.
Otonomi
4.
Prinsip
integritas moral yang tinggi.
5.
Komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi
Dengan begitu kita memang menjadi orang yang benar-benar putih.
Terkadang kita harus melihat bahwa hitam itu lebih baik dari hitam yang
seolah-olah putih karena hitam itu tak ada berbohong sementara putih itu
berbohong sementara dia itu sebenarnya hitam. Jelaslah menjadi warna putih yang
harus kita tuju. Tidaklah berpura-pura menjadi putih. Apapun memang profesi
kita, kita harus mampu menjadi orang yang bermental kuat untuk mampu bertahan
dalam pegangan idealisme kita yang mampu membuat negara, masyarakat, dan diri
kita sendiri bangga pada hasil karya kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar